Testing & Implementasi [V]

Dalam mendapatkan manfaat dari hasil pengujian aplikasi yang melalui outsourcing sebaiknya perusahaan memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah :

  1. 1. Memilih Rekanan

suatu proyek pengujian harus melibatkan pihak-pihak atau orang-orang dari luar organisasi. Sebelum menentukan rekanan yang akan dipilih sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu mengapa ingin menggunakan sumberdaya pengujian dari luar dibandingkan dengan sumberdaya dari tim pengujian sendiri. Seperti memanfaatkan bantuan dari analis bisnis, tenaga penjualan, tenaga pemasaran, dan laiinya untuk memastikan kualitas produk. Agar perusahaan tidak salah dalam memilih rekanan.

  1. 2. Menilai Kemampuan (Assessing Capabilities)

Setelah cukup mempelajari mengenai rekanan pengujian yang berpotensi untuk memilih organisasi bagi proyek, berikutnya dibutuhkan penilaian terhadap rekanan secara khusus kemampuan pengujiannya sebagai bagian dari perencanaan menyeluruh pengujian yang akan dilakukan. Penilaian yang dilakukan untuk kondisi fisik dari rekanan harus termasuk peralatan, fasilitas dan lokasi. Jika pekerjaan pengujian dilakukan diluar lokasi perusahaan, penilaian harus melihat fasilitas pengujian rekanan. Lokasi rekanan yang mudah terjangkau memungkinkan anda

melakukan kunjungan tanpa pemberitahuan untuk mengetahui proses pengujian.

  1. 3. Memahami Biaya (Understanding the Cost)

Sebelum melakukan proses lebih lanjut dengan perencanaan yang rinci, vendor atau organisasi pengujian independen dimungkinkan membutuhkan anda untuk memulai pembayaran untuk proyek yang dikerjakan. Dari vendor atau organisasi pengujian independen, anda dapat meminta penawaran, yang mana dapat berupa penawaran biaya tetap (fixed-cost) atau penawaran berdasarkan waktu dan material. Jika menerima penawaran berdasarkan waktu dan material, anda butuh melakukan estimasi biaya mingguan atau bulanan untuk kebutuhan anggaran. Selain biaya yang dibebankan oleh rekanan pengujian, dimungkinkan terjadi pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan distribusi pengujian itu sendiri.

  1. 4. Menyusun, Mengkoordinasi dan Mempartisi Program Pengujian (Collating,Coordinating, and Partitioning the Test Program)

Tugas berikutnya dalam pendistribusian pengujian adalah mengabungkan dua atau lebih proyek pengujian ke dalam sebuah gabungan program pengujian. Sasarannya adalah memproduksi sebuah kasus pengujian (test case) yang lengkap, diorganisasikan ke dalam koleksi dari rangkaian pengujian (test suites), dengan masing-masing rangkaian dijalankan oleh salah satu tim. Tahap pertama menyusun (collating), membuat sebuah daftar dari keseluruhan kasus pengujian yang akan dijalankan. Tahap kedua, mengkoordinasi, melakukan eliminasi kasus pengujian yang sama (redundant). Tahap ketiga adalah mempartisi pekerjaan, mengevaluasi lembar kerja pelacakan pengujian dan memposisikan kasus pengujian kepada penanggung jawab baru.

  1. 5. Mengorganisasikan Logistik (Organizing Logistics)

Keunggulan dari pengujian terdistribusi, ketika rangkaian pengujian terpartisi secara tepat, setiap rekanan menjalankan kekuatannya masing-masing. Situasi ini cenderung meminimalkan masalah logistik. Dalam beberapa kasus, pengujian yang terdistribusi menciptakan masalah logistic yang unik. Hambatan yang paling berat muncul ketika sebuah proyek didalamnya termasuk satu atau lebih bagian dari perangkat keras yang tidak lazim (custom), contoh rekayasa, atau perlengkapan yang terbatas.

  1. 6. Berurusan dengan Masalah Pemetaan (Dealing with Mapping Issues)

Jika setiap operasi pengujian berjalan dengan cara yang sama, pekerjaan yang direncanakan akan dapat diselesaikan ketika program digabungkan, pekerjaan dibagi-bagi sesuai, dan masalah logistic dapat ditangani. Sebenarnya, setiap tim pengujian menggunakan pendekatan yang berbeda-beda. Kita tidak dapat membuat setiap rekanan pengujian bekerja dengan cara anda, tetapi dibutuhkan untuk mengenali dan mengelola perbedaan. Masalah ini disebut dengan “masalah pemetaan (mapping issues)” karena anda berusaha untuk memetakan rekanan pengujian dengan kondisi anda. Masalah pemetaan pertama biasanya muncul selama proses koordinasi, ketika membandingkan dan menyusun kasus pengujian.

This entry was posted in Testing & Implementasi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *