1. Bagaimana anda menentukan banyaknya aktvitas perekaman data, pengelolaan, dan pelaporan informasi yang dibutuhkan pada suatu aplikasi TI ?
perekaman data harus lengkap, akurat atau tidak ada data yang salah.
pengelolaan data seperti mengubah, menghapus ataupun menambahkan data harus dilakukan dengan baik.
pelaporan informasi yang disampaikan kepada orang yang berhak, informasi harus benar dan bisa dipertanggung jawaban, dan informasi yang disediakan harus tepat pada waktu yang dibutuhkan. Sehingga dengan aktivitas-aktivitas tersebut dapat digunakan pada suatu aplikasi TI.
2. Jelaskan 3 jenis output yang dibutuhkan oleh user !
Internal output digunakan untuk para pemilik dan pengguna sistem dalam
sebuah perusahaan. Output internal mendukung operasi bisnis sehari-hari atau
pengawasan manajemen dan pengambilan keputusan.
Tiga jenis output internal adalah sebagai berikut:
1. Detailed Report, menyajikan informasi dengan sedikit atau tanpa dilakukan
penyaringan atau pembatasan. Contoh daftar seluruh tagihan pelanggan.
2. Summary Report, berisi informasi dari manajer yang tidak perlu diperlihatkan
keseluruhan laporan secara detail. Contoh laporan ringkasan total penjualan
dalam hitungan bulanan dan grafik penjualan per-tahun
3. Exception Report, menyaring data sebelum ditunjukkan kepada manajer
sebagai sebuah informasi. Contoh laporan persediaan barang yang hamper
habis.
Eksternal Output bersifat keluar organisasi. Output ini ditujukan kepada
konsumen, pemasok, mitra bisnis dan badan pemerintahan. Output eksternal
menyimpulkan dan melaporkan transaksi bisnis. Contoh faktur, nota pembelian,
jadwal kursus, tiket pesawat, tagihan telepon dan lain sebagainya.
Turnaround Output adalah output eksternal yang akhirnya masuk kembali
ke dalam sistem sebagai input. Contoh tagihan telepon yang hasil pembayaran
pelanggan menjadi inputnya.
3. Jelaskan setiap tahapan dari 4 tahapan analisis dan perancangan sistem yang diperkenalkan pada pertemuan 4 dan 5 !
Jawab
A. Tahapan analisis – menentukan kebutuhan sistem dan membuat struktur kebutuhan
dengan membuat model proses, model logical, dan model konseptual.
>Mendefinisikan kebutuhan sistem(System Requirement)
Dengan membuat rencana dan melakukan oraganisir untuk menyelesaikan proyek.Setelah menyelesaikan detil rencana, dan mendefinisikan kebutuhan sistem, tantang ekspetasi sistem, keputusan dan pekerjaan yang didukung, serta mementukan Sistem yang akan membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. dan menambahkan proses informasi, termasuk penyimpanan data dan aliran data ke dalam analisis.Proses informasi dan dukungan data mendukung manajemen dalam proses perencanaan, pengendalian dan evaluasi.
> tructuring System Requirements using Process Modeling
pada tahapan ini harus melengkapi sistem yang akan di buat dalam bentuk formal. Pada tahapan ini analis harus membuat teknik pemodelan dengan menggunakan diagram aliran data(DFD-data flow diagram) dalam bentuk grafik. Untuk tujuan analisis dan perancangan, harus memasukkan semua sumber dokumen dan laporan yang didefinisikan pada context diagram dalam lingkup analisis dan perancangan.
Dengan teknik pemodelan proses, tidak boleh mengabaikan detail dalam setiap langkah aliran data dan proses.
> Structuring System Requirement using Logical Modeling
model logical digunakan untuk merepresentasikan logika pengolahan informasi pada diagram aliran data. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan secara terstruktur proses logical yang terdapat pada setiap diagram aliran data. Teknik ini mengcakup structured English, decision tables, decision trees dan state transition diagram.
> Structuring system requirement using conceptual Data modeling
Untuk membuat model data yang digunakan di dalam sistem merupakan pemodelan data secara konseptual. gunakan untuk membuat model konseptual data adalah E-R diagram. Dengan E-R diagram bisa menggambarkan hubungan antar entitas. Entitas yang didefinisikan di sini sesuai dengan model REAL adalah.
1.Resources : Sumber daya, contohnya seperti produk, material, jasa, mesin
2. Events : aktivitas, contohnya pembayaran, pembelian, penugasan, pendaftaran
3. Agents : Pelaku (Aktor), contohnya, Suplier, pelanggan, karyawan, siswa
4. Locations : Lokasi, contohnya seperti cabang, pusat, pabrik, wilayah, negara
B. Tahapan perancangan logical – Merancang database, form, laporan, interfaces dan
dialogues.
Pada tahapan perancangan secara logis ini terdiri dari beberapa komponen utama termasuk merancang form dan laporan, merancang user interface dan dialog, merancang database dengan teknik pemodelan secara logis. menggunakan model konseptual data sebagai panduan untuk membuat model data secara logis yang akan digunakan untuk pembuatan database secara fisik. Tantangan yang akan dihadapi disini adalah mendefinisikan struktur data yang tepat untuk merefelskikan proses bisnis secara mendasar. Jika pada tahapan ini aja sudah gagal maka akan berakibat tidak bisa merancagan aplikasi TI yang akan merekam data dari aktivitas proses bisnis. beberapa alternatif pemodelan secara logis untuk mendefinisikan struktur data. Pada perancangan secara logis ini akan gunakan struktur relational database untuk mendefinisikan model REAL dengan cardinality. Langkah berikut pada tahapan ini adalah
1. Mengidentifikasikan kebutuhan relasi
2. Mengidentifikasikan atribut kunci untuk setiap relasi
3. Menghubungkan antar relasi
4. Mendefinisikan atribut bukan kunci
C. Tahapan perancangan fisik – Merancang file fisik, database dan program
Dalam desain database terdiri dari perencanaan awal untuk menentukan kebutuhan atas kelayakan pengembangan/penggunaan sistem baru. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah sistem yang diajukan memiliki kelayakan yang baik secara teknologi maupun secara ekonomi
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik.
D. Tahapan implementasi dan pengelolaan – Melakukan coding, testing, installing,
dokumentasi, melatih pemakai, user support dan pengelolaan sistem.
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang
akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk
anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian
terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk
skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu
implementasi.