Nike iD yang telah dibahas dalam artikel kemarin dan beberapa artikel sebelumnya adalah contoh bagaimana ia mencoba untuk mengkonek dengan konsumen lewat berbagai langkah, apakah itu lewat kegiatan eksperiensial, pendekatan mobile, dan juga tentunya mensosialisasikan diri dengan masyarakat new wave, baik itu secara online dan offline.
Seperti yang telah dibahas juga sebelumnya, dalam kampanye Nike iD di Shanghai, Beijing dan Guangzhou, beberapa Billboard Nike iD di 3 kota ini dilengkapi dengan teknologi bluetooth yang secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada pejalan kaki yang lewat di dekatnya. Isinya berupa instruksi untuk berlari ke toko Nike terdekat secepat mungkin! Sebuah stopwatch virtual secara otomatis akan muncul begitu pejalan kaki menerima pesan, dan akan berhenti secara otomatis begitu mereka sampai di toko sepatu Nike.
Setiap hari toko sepatu itu akan memberikan sepasang sepatu gratis pada pelari tercepat. Dan hari berikutnya, foto sang juara sudah nampang di layar billboard.
Kampanye di tiga kota tadi berlangsung selama 3 minggu. Tercatat ada 250.000 pesan terkirim via bluetooth, 15.000 peserta ikut berpartisipasi, dan 63 pasang sepatu Nike diberikan sebagai hadiah.
Dunia New Wave adalah dunia online dan offline, di mana pemasar mencoba mengkonek diri secara eksperiensial, mobile, dan sosial. Tentunya segala langkah pemasarannya dilakukan lewat prinsip dasar 12C yang telah kami bahas sebelumnya, mulai dari C yang pertama yaitu communitization sampai collaboration.
Apa yang dilakukan Nike lewat Nike+ nya bisa dibilang adalah satu contoh bagaimana ia masuk ke komunitas sekaligus berkolaborasi. Dalam hal ini ia melakukannya dengan masuk ke komunitas pengguna iPod dan berkolaborasi dengan Apple. Tidak hanya itu ia mencoba mengkonek diri dengan konsumennya secara eksperiensial, mobile dan sosial pula. Sebuah contoh New Wave. Bagaimana ceritanya?
Seiring dengan perubahan yang ada pada teknologi dan gaya hidup, kebutuhan akan produk yang dapat mengakomodasi individu yang mobile dan aktif semakin meningkat. Salah satu yang dikembangkan oleh Nike adalah Nike+. Sebuah produk inovasi atas kolaborasinya dengan Apple. Nike+ diciptakan untuk tetap terhubung dengan runners yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik dikala berolah raga ataupun ketika mereka sedang beraktifitas menuju suatu tempat.
Ini adalah sebuah bukti dari kerja keras Nike dalam mengamati kebiasaan Nike runners dan usahanya dalam memenuhi kebutuhan mereka akan produk yang dapat digunakan dalam keadaan on the move. Secara tidak langsung, Nike ingin terus memiliki ikatan dengan penggunanya dan menciptakan alat yang dapat merealisasikan hal tersebut.
Nike+ adalah sebuah sepatu yang didesain dengan kantung khusus dibawah bagian dalam solnya. Hal ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan sensor—iPod Sport Kit. Sensor ini akan terhubung dengan produk Apple yang digunakan oleh si pengguna Nike+. Produk dari Apple yang dapat digunakan pun cukup flesibel, penguna Nike+ dapat memilih beberapa produk Apple yang terdiri dari iPod nano, iPod touch, atau iPhone 3GS untuk dihubungkan dengan sensor mereka. Ketika pengguna tersebut dalam keadaan mobile, sensor tersebut akan bekerja dan mengirimkan data ke produk Apple yang terhubung.
Canggihnya, selama pengguna Nike+ sedang mobile, mereka dapat terus dimanjakan dengan musik yang sesekali mendapat update dalam bentuk laporan. Laporan tersebut adalah Informasi seperti lamanya aktifitas, jarak yang ditempuh, pedometer (jumlah langkah), dan kalori yang telah terbuang. Nike runners juga dapat melihat informasi lebih detil dengan melihat layar iPod ataupun iPhone.
Nike+ mendulang kesuksesan dan menjadi suatu trend baru diantara para runners, sport enthusiasts dan komunitas mobile. Melihat kebiasaan penggunanya yang mobile dan juga kompetitif, Nike tidak berhenti berinovasi. Nike mengembangkan manfaat produk tersebut melalui sebuah platform online www.nikeplus.com yang dapat diakses dimana saja.
Website tersebut memperbolehkan sesama penggunanya yang mobile terhubung sekalipun mereka tersebar diseluruh dunia. Mereka dapat bertemu dengan sesama Nike+, mengunggah (upload) dan membagi riwayat rekaman latihan dan pencapaian mereka. Hal ini pun berkembang menjadi sebuah kompetisi diantara para pengguna Nike+. Kesempatan ini dipergunakan Nike dalam menambah produk lini Nike+ dengan hadirnya Nike+ Sportband. Nike mulai merintis pembentukan komunitas mobile Nike dan mempersiapkan Nike+ sebagai klub (online dan offline) runners terbesar didunia.
Secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan runners akan access, entertainment, sport, dan mobility, Nike telah membuat sebuah produk dan layanan yang lengkap. Nike+ merupakan bentuk inovasi Nike dalam memberikan beragam fasilitas mobile yang menunjang hubungan Nike dengan runners dan juga antara para runners yang tersebar didunia.
Nike memliliki keunikan dalam memasarkan produknya, dengan memanfaatkan teknologi, nike berusaha untuk lebih memberikan kenyamanan kepada pelanggannya. Nike bekerja sama dengan Apple dalam pembuatan produk yang dapat dinkmati oleh pelanggannya. Kecanggihan prodak yang dihasilkan tidak lepas dari ketiga unsur atau aspek yang saling terkait / terhubung. Ketiga unsur tersebut ialah People, Process dan Technology. Dimana setiap unsure memiliki peran yang penting dalam membangaun sebuah KM.
Factor orang menjadi yang utama dalam keberhasilan sebuah CKM (didalamnya termasuk orang-orang dalam struktur organisasi, budaya, tugas dan wewenang, dll),
Process Disini adalah proses dalam memindahkan knowledge yang ada pada ‘People’ ke dalam ‘Technology’ agar bisa digunakan. Proses ini dimulai dari mengidentifikasi, membangun, menyebarkan, menggunakan, mengevaluasi hingga memelihara dan melakukan perbaikan atau perkembangan dari KM.
Teknologi merupakan faktor atau pendukung untuk membantu dalam penyebaran knowledge yang dimiliki oleh perusahaan. Fokus dalam pembangunan untuk penyebaran umumnya berbasis web agar memudahkan akses data dari platform system berbeda. Dibelakangnya ada yang terfokus untuk melakukan kolaborasi, mengatur content maupun untuk business intelligent.