Case 1.
1. Permasalahan yang dihadapi dalam penggabungan tersebut adalah :
a. Pada tingkat Top, permasalahan terjadi pada pembelotan aliran desainer dan manager berbakat ford dan general motor. Serta menentukan pemilihan kantor pusat perusahaan.
b. Pada tingkat middle, permasalahan terjadi ketidak sinkronnya antara manajer dari jerman dan Amerika dimana kebiasaan dalam bekrja yang saling bertolak belakang. Dimana Manajer Jerman lebih suka membaca dokumen sebelum diadakan pertemuan, sedangkan rekan-rekan Amerika mereka lebih banyak melakukan bicara dan cenderung mengurangi dokumen dalam setiap pertemuan.
c. Pada tingkat Low, permasalahan juga terjadi pada penyajian laporan. Dimana manajer Jerman lebih cenderung untuk menerima laporan/riset dari bawahan, sedangkan gaya Amerika adalah hanya melihat kinerja bawahan
2. Yang melatarbelakangi hal tersebut adalah dari segi pola kebiasaan kinerja yang berbeda dan pola berfikir tentunya, baik dari rekan-rekan Jerman maupun Amerika. Hal itu terbukti dengan kebiasaan dari Manajer Jerman yang lebih mengutamakan data atau dokumen ketimbang dari Amerika yang cenderung ke arah diplomasi.
3. Dalam penggabungan dua perusahaan menjadi satu, tentu banyak hal yang harus di benahi dan dan diperbaiki. Baik dari segi sistem maupun nonsistem. Terutama dalam hal membentuk perbedaan kebiasaan kinerja dan pola berfikir menjadi susuatu yang bisa membangun kembali perusahaan dari kemunduran. Karena jika dari segi kualitas, tentu keduanya memliliki kualitas yang sama baiknya. Oleh karena itu di dalam perbedaan gaya kinerja harus bisa saling mengisi dan menghargai. Hal tersebut akan berdampak baik bagi kelangsungan berjalannya perusahaan.
Case 2.
1. permasalahan yang terjadi adalah kesalahan pada sistem komunikasi yang tidak baik antara pelanggan dan pihak hotel, dimana terjadi ketidak pahaman dalam mengolah suatu informasi/complain yang berasal dari seorang pelanggan kepada pihak hotel. Dan minimnya kordinasi pada karyawan hotel, baik dari Pelayan, Pengurus Rumah Tangga sampai kepada Asisiten Manajer. Sehingga hal kecil yang bisa dengan mudah diatasi, karena kurangnya kordinsi di antara karyawan hotel telah menyebabkan ketidak puasan dari seorang pelanggan.
2.a. Pelanggan / S. Berman.
Penyampaian informasinya tidak jelas, S.Berman tidak menyebutkan dengan jelas dipindahkan kemana sabun itu, apakah dipindahkan ketempat yang ada di dalam fasilitas kamar atau dipindahkan dari kamarnya dengan kata lain dibuang. Dan jenis sabun apa yang tidak boleh disingkirkan. Serta terlalu banyak kemauaan dan terlalu maemaksakan kehendak.
b. pelayan Pengganti/ Kathy.
Tidak mengerti apa yang menjadi complain pelanggan, dan sangat berpaku pada instruksi manajemen untuk meninggalkan 3 batang sabun setiap harinya. Dan tidak melakukan kordinasi denagn Pengurus Rumah Tangga terkait dengan pengembalian sebun yang diinstruksikan dari Asisten Manajer.
c. Pengurus Rumah Tangga / Elaine Carmen.
Tidak cermat dalam memahami complain dari Pelanggan, karena tidak menginformasikan kepada Kathy sabun Dial milik pelanggan untuk tidak disingkirkan. Dan hanya sabun selain Dial milik pelanggan yang disingkirkan.
Dan tidak melakukan kordinasi dengan pelayan pengganti perihal tentang pengembalian sabun yang di instruksikan dari Asisten Manajer.
3. Solusi yang saya tawarkan adalah harus melakukan kordinasi komunikasi yang baik di antara karyawan hotel, baik dari level pelayan, Pengurus Rumah Tangga sampai kepada Asisten Manajer bahkan hingga kepada pimpinan yang bertanggung jawab langsung terhadap kenyamanan pelanggan. Dan penangkapan informasi/complain yang dikeluarkan oleh pelanggan, harus benar-benar dimengerti dan diolah dengan cermat. Sehingga tidak terjadi lagi kesalahpahaman informasi di antara pelaggan dan pihak hotel.
Case 3.
1. Pandangan Taco tentan KM adalah bagaimana membuat perusahaan menjadi lebih kuat dengan melakukan program pelatihan kepada para pekerjanya, yang membunyai tujuan untuk membentuk para pekerjanya menjadi pekerja yang siap dalam memberikan ide-ide serta keterampilan yang diperolehnya ketika melakukan pelatihan. Melakukan strategi yang bisa menyelamatkan perusahaan dan membangktkannya dari krisis yang terjadi.
2. Menurut saya pandangan Taco dengan mengadakan pelatihan tersebut adalah untuk membentuk para pekerjanya menjadi pekerja yang unggul, yang ahli diberbagai bidang. yang mampu menguasai program-program yang telah Taco berikan di dalam pelatihan. Sehingga para pekerjanya mempunyai modal dan ilmu untuk bisa membangun Perusahaan Taco yang sedang mengalami keterpurukan, mampu bertahan di dalam krisis yang menimpa dan menjadikan Taco menjadi perusahaan yang kuat dan maju. Hal itu terbukti dengan penjualan yang berlipat ganda dari tahun 1991 hinga 1995, turnover yang tidak berubah hanya kurang dari 1%, dan tingkat produktivitas pekerja yang meningkat sekitar 20% pertahun serta keuntungan yang diperoleh semuanya dari produktivitas manusia/ pekerjanya lebih unggul dibandingkan mesin atau teknologi.
3. Dalam strategi pengembangan dibidang pelatihan saya setuju, karena sangat penting jika membangun sebuah perusahaan sumber daya manusianya juga harus yang berkualitas. Karena untuk berkembang dan maju, SDM yang mempunyi skill sangat berguna bagi kelangsungan berjalannya sebuah perusahaan. Maka dari itu sistem pelatihan yang diterapakn oleh Jhon Hazer White sangat baik dicontoh oleh perusahaan manapun. Karena dengan berbagai macam pelatihan dan program yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya akan kembali kepada kemajuan dari perusahaan itu sendiri.
Dalam menghadapi krisis, saya kurang setuju dalam hal mengendalikan biaya-biaya yang berdampak kepada pemecatan pekerjanya. Walaupun perusahaan sedang mengalami resesi yang kritis, hendaklah harus mempunyai kebijakan alternatif yang tidak merugikan semua pihak, yaitu dengan cara membuat produk-produk alternative baru dengan kualitas yang lebih baik serta dengan melakukan promosi terhadap produk baru tersebut, sehingga pemecatan pekerjanya tidak terjadi dan perekonomian tetap berjalan walaupun krisis sedang terjadi.
4. Pendapat saya adalah tentang mengendalikan biaya-biaya, karena untuk menghindari kebangkrutan karena resesi yang memyebabkan perusahan mengurangi beban biaya pengeluaran dengan memecat beberapa pekerjanya. Hal itu terjadi karena tekanan biaya pengeluaran yang begitu besar dan pemasukan kecil yang menyebabkan tidak adanya keuntungan yang masuk ke perusahaan bahkan perusahaan akan menjadi rugi.
Dalam menyerang persediaan, srategi ini dapat meningkatkan efesiansi perusahaan karena persedaiaan dalam menyumbat pabrik dapat menghasilkan uang dan membeli peralatan-peralata besar untuk masa pemulihan perusahaan. Sehingga peralatan-peralatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi tanpa harus menyewa pekerja tambahan.
Dengan bersumber pada modal manusia, dimana Taco menawarkan keberhasilan produkivitas perusahaan dengan bergantung kepada kemauan pekerja untuk mengluarkan ide-ide dan nasihat dan kemampuan yang diperoleh ketika pekerja melakukan pelatihan-pelatihan yang sudah disediakan oleh Taco. Yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan dan mempertahankannya dari segala kemungkinan yang akan menimpa.
5. Hal penting yang bisa dipelajari adalah bagaimana kita menelola suatu perusahaan dengan melakukan berbagai macam strategi yang tujuannya untuk membuat perusahaan menjadi lebih maju dan mampu bertahan dari segala kemungkinan kebangkrutan yang sebabkan oleh krisis keuangan.