Knowledge Management [Tugas Personal 2]

Case 1.

1. Permasalahan yang dihadapi dalam penggabungan tersebut adalah :

a. Pada tingkat Top, permasalahan terjadi pada pembelotan aliran desainer dan manager berbakat  ford dan general motor. Serta menentukan pemilihan kantor pusat perusahaan.

b. Pada tingkat middle, permasalahan terjadi ketidak sinkronnya antara manajer dari jerman dan Amerika dimana kebiasaan dalam bekrja yang saling bertolak belakang. Dimana Manajer Jerman lebih suka membaca dokumen sebelum diadakan pertemuan, sedangkan rekan-rekan Amerika mereka lebih banyak melakukan bicara dan cenderung mengurangi dokumen dalam setiap pertemuan.

c. Pada tingkat Low, permasalahan juga terjadi pada penyajian laporan. Dimana manajer Jerman lebih cenderung untuk menerima laporan/riset dari bawahan, sedangkan gaya Amerika adalah hanya melihat kinerja bawahan

2. Yang melatarbelakangi hal tersebut adalah dari segi pola kebiasaan kinerja yang berbeda dan pola berfikir tentunya, baik dari rekan-rekan Jerman maupun Amerika. Hal itu terbukti dengan kebiasaan dari Manajer Jerman yang lebih mengutamakan data atau dokumen ketimbang dari Amerika yang cenderung ke arah diplomasi.

3. Dalam penggabungan dua perusahaan menjadi satu, tentu banyak hal yang harus di benahi dan dan diperbaiki. Baik dari segi sistem maupun nonsistem. Terutama dalam hal membentuk perbedaan kebiasaan kinerja dan pola berfikir menjadi susuatu yang bisa membangun kembali perusahaan dari kemunduran. Karena jika dari segi kualitas, tentu keduanya memliliki kualitas yang sama baiknya. Oleh karena itu di dalam perbedaan gaya kinerja harus bisa saling mengisi dan menghargai. Hal tersebut akan berdampak baik bagi kelangsungan berjalannya perusahaan.

Case 2.

1. permasalahan yang terjadi adalah kesalahan pada sistem komunikasi yang tidak baik antara pelanggan dan pihak hotel, dimana terjadi ketidak pahaman dalam mengolah suatu informasi/complain yang berasal dari  seorang pelanggan kepada pihak hotel. Dan minimnya kordinasi  pada karyawan hotel, baik dari Pelayan, Pengurus Rumah Tangga sampai kepada Asisiten Manajer. Sehingga hal kecil yang bisa dengan mudah diatasi, karena kurangnya kordinsi di antara karyawan hotel telah menyebabkan ketidak puasan dari seorang pelanggan.

2.a.  Pelanggan / S. Berman.

Penyampaian informasinya tidak jelas, S.Berman tidak menyebutkan dengan jelas dipindahkan kemana sabun itu, apakah dipindahkan ketempat yang ada di dalam fasilitas kamar atau dipindahkan dari kamarnya dengan kata lain dibuang. Dan jenis sabun apa yang tidak boleh disingkirkan. Serta terlalu banyak kemauaan dan terlalu maemaksakan kehendak.

b. pelayan Pengganti/ Kathy.

Tidak mengerti apa yang menjadi complain pelanggan, dan sangat berpaku pada instruksi manajemen untuk meninggalkan 3 batang sabun setiap harinya. Dan tidak melakukan kordinasi denagn Pengurus Rumah Tangga terkait dengan pengembalian sebun yang diinstruksikan dari Asisten Manajer.

c. Pengurus Rumah Tangga / Elaine Carmen.

Tidak cermat dalam memahami complain dari Pelanggan, karena tidak menginformasikan kepada Kathy sabun Dial milik pelanggan untuk tidak disingkirkan. Dan hanya sabun selain Dial milik pelanggan yang disingkirkan.

Dan tidak melakukan kordinasi dengan pelayan pengganti perihal tentang pengembalian sabun yang di instruksikan dari Asisten Manajer.

3. Solusi yang saya tawarkan adalah harus melakukan kordinasi komunikasi yang baik di antara karyawan hotel, baik dari level pelayan, Pengurus Rumah Tangga sampai kepada Asisten Manajer bahkan hingga kepada pimpinan yang bertanggung jawab langsung terhadap kenyamanan pelanggan. Dan penangkapan informasi/complain yang dikeluarkan oleh  pelanggan, harus benar-benar dimengerti dan diolah dengan cermat. Sehingga tidak terjadi lagi kesalahpahaman informasi di antara pelaggan dan pihak hotel.

Case 3.

1. Pandangan Taco tentan KM adalah bagaimana membuat perusahaan menjadi lebih kuat dengan melakukan program pelatihan kepada para pekerjanya, yang membunyai tujuan untuk membentuk para pekerjanya menjadi pekerja yang siap dalam memberikan ide-ide serta keterampilan yang diperolehnya ketika melakukan pelatihan. Melakukan strategi yang bisa menyelamatkan perusahaan dan membangktkannya dari krisis yang terjadi.

2.  Menurut saya pandangan Taco dengan mengadakan pelatihan tersebut adalah untuk membentuk para pekerjanya menjadi pekerja yang unggul, yang ahli diberbagai bidang. yang mampu  menguasai program-program yang telah Taco berikan di dalam pelatihan. Sehingga para pekerjanya mempunyai modal dan ilmu untuk bisa membangun Perusahaan Taco yang sedang mengalami  keterpurukan, mampu bertahan di dalam krisis yang menimpa dan menjadikan Taco menjadi perusahaan yang kuat dan maju. Hal itu terbukti dengan penjualan yang berlipat ganda dari tahun 1991 hinga 1995, turnover yang tidak berubah hanya kurang dari 1%, dan tingkat produktivitas pekerja yang meningkat sekitar 20% pertahun serta keuntungan yang diperoleh semuanya dari produktivitas manusia/ pekerjanya lebih unggul dibandingkan mesin atau teknologi.

3. Dalam strategi pengembangan dibidang pelatihan saya setuju, karena sangat penting jika membangun sebuah perusahaan sumber daya manusianya juga harus yang berkualitas. Karena untuk berkembang dan maju, SDM yang mempunyi skill sangat berguna bagi kelangsungan berjalannya sebuah perusahaan. Maka dari itu sistem pelatihan yang diterapakn oleh Jhon Hazer White sangat baik dicontoh oleh perusahaan manapun. Karena dengan berbagai macam pelatihan dan program yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya akan kembali kepada kemajuan dari perusahaan itu sendiri.

Dalam menghadapi krisis, saya kurang setuju dalam hal mengendalikan biaya-biaya yang berdampak kepada pemecatan pekerjanya. Walaupun perusahaan sedang mengalami resesi yang kritis, hendaklah harus mempunyai kebijakan alternatif  yang tidak merugikan semua pihak, yaitu dengan cara membuat produk-produk alternative baru dengan kualitas yang lebih baik serta dengan melakukan promosi terhadap produk baru tersebut, sehingga pemecatan pekerjanya tidak terjadi dan perekonomian tetap berjalan walaupun krisis sedang terjadi.

4. Pendapat saya adalah tentang mengendalikan biaya-biaya, karena untuk menghindari kebangkrutan karena resesi yang memyebabkan perusahan mengurangi beban biaya pengeluaran dengan memecat beberapa pekerjanya. Hal itu terjadi karena tekanan biaya pengeluaran yang begitu besar dan pemasukan kecil yang menyebabkan tidak adanya keuntungan yang masuk ke perusahaan bahkan perusahaan akan menjadi rugi.

Dalam menyerang persediaan,  srategi ini dapat meningkatkan efesiansi perusahaan karena persedaiaan dalam menyumbat  pabrik dapat menghasilkan uang dan membeli peralatan-peralata besar untuk masa pemulihan perusahaan. Sehingga peralatan-peralatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi tanpa harus menyewa pekerja tambahan.

Dengan bersumber pada modal manusia, dimana Taco menawarkan keberhasilan produkivitas perusahaan dengan bergantung kepada kemauan pekerja untuk mengluarkan ide-ide dan nasihat dan kemampuan yang diperoleh ketika pekerja melakukan pelatihan-pelatihan yang sudah disediakan oleh Taco. Yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan dan mempertahankannya dari segala kemungkinan yang akan menimpa.

5. Hal penting yang bisa dipelajari adalah bagaimana kita menelola suatu perusahaan dengan melakukan berbagai macam strategi yang tujuannya untuk membuat perusahaan menjadi lebih maju dan mampu bertahan dari segala kemungkinan kebangkrutan yang sebabkan oleh krisis keuangan.

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowlege Management[Tugas Personal 1]

1. Faktor knowlagde dari 2 kasus tersebut ialah bahwa dalam suatu organisasi perlu mempunyai strategi dan pemikirian-pemikiran yang matang jika akan mengambil suatu keputusan, jangan salah dalam mengambil keputusan, krena jika salah dalam mengambil keputusan maka semua akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan itu sendiri. Akibatnya banyak sekali kerugian yang akan terjadi dan organisasi/perusahaan tersebut sulit untuk berkembang bahkan akan menjadi bangkrut.

2. Kesalahan dari perubahan perusahaan yang terdapat di dalam kdua kasus tersebut ialah salah dalam mengambil suatu keputusan, sehingga banyak karyawan potensial yang meninggalkan perusahaan tersebut dan kepercayaan costomer terhadap perusahaan pun berkurang.

3. fakor pembelajaran dari kedua kasus tersebut ialah bahwa dalam memimpin suatu perusahaan hendaklah mempunyai gagasan dan strategi yang baik, yang bisa meningkatkan perusahaan. Harus lebih matang dalam melakukan kebijakan-kebijakan yang tentunya untuk memperkuat kinerja dari suatu perusahaan  itu sendiri dan tidak salah dalam mengambil suatu keputusan. Sehingga perusahaan akan menjadi solid dan akan mengalami peningkatan.

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowledge Management[Team 2, Part 3]

  1. Bagaiman keberhasilan organizational learning dan networking dalam menunjang atau hasil dari implementasi KM di organisasi

 

Jawabannya;

Keberhasilan organizational learning dan networking dalam menunjang atau hasil dari implementasi KM di organisasi berupa:

–         Keberhasilannya berupa terlaksananya dengan cepat proses knowledege management di organisasi yang berupa sharing knowledge di dalam organisasi serta mudahnya sebuah organisasi dalam akses knowledge management yang ada.

Berupa:

  1. Customer  FedEx bisa mengecek paketnya ada dimana. Pada intinya mempermudah customer dalam memesan, paket proses pelacakan dan pemantauan.
  2. Kemampuan FedEx untuk berbagi informasi  antara operasi / departemen dalam perusahaan dan antara organisasi-organisasi untuk menghasilkan efisiensi operasional, mengurangi biaya dan meningkatkan layanan pelanggan adalah utama terobosan untuk mengekspresikan industri transportasi.

 

–         Hasil dari organizational learning direalisasikan oleh FedEx berupa penambahan divisi baru dan pembaharuan nama perusahaan/divisi sesuai tujuan bisnisnya yang berupa knowledge goalnya pada masing-masing pembaharuan. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada tahun 1999 dimana FedEx diklaim sebagai perusahaan yg menawarkan ‘total one-stop shopping’ untuk solusi pada semua tingkatan rantai pasokan.

 

  1. Berikan gambaran umum seperti apa bentuk dashboard knowledge management untuk lini-lini yang ada diperusahaan tersebut. (dengan gambar yang mendukung akan lebih baik)

 

Jawabannya:

Web yang disediakan oleh FedEx:

 

 

–         FedEx memberikan fasilitas-fasilitas yang mempermudah serta mempercepat Customer dalam pencarian atau pelacakan barang   ”Track by Tracking Number”.

Dimana telah tersedianya kode-kode tertentu yang dibuat oleh FedEx dalam mempermudah pelacakan barang.

“Enter any combination of up to 30 FedEx tracking, or Door Tag numbers: (one per line) You can also track FedEx Office orders by entering order numbers.”

Customer diminta memasukkan kombinasi number kemudian akan ditampilkan barang tersebut telah sampai di daerah mana.

 

–         Dapat juga dilakukan via Referensi dan juga E-mail.

–         FedEx juga memberikan knowledge tentang InSight, Trade Networksnya serta Wireless Solution.

 

  1. Apa saja nilai-nilai KM dan pembelajaran yang didapat dari kasus yang ada

–         Penentuan knowledge goal sangat penting untuk menetukan arah bisnis.

–         Untuk membangun sebuah KM dibutuhkan peran infrastruktur yang mendukung KM tersebut.

–         Identifikasi dan acquisition knowledge yang dimiliki perusahaan sangat berpengaruh dalam membangun sebuah KM.

–         Berdasarkan knowledge goal, identifikasi, dan acquisition dapat dilakukan KM development sesuai dengan KM goalnya.

–         Pembuatan Digital Dashboard dan Portal (advance dashboard to view KM) yang baik sangat membantu customer untuk mendapatkan informasi sebuah organisasi/ perusahaan.

Posted in Knowledge Management | Leave a comment

Knowledge Management[Team 2, Part 2]

  1. Apa saja knowledge yang penting bagi perusahaan, dan apa dasar menentukan hal tersebut sebagai knowledge yang penting.

Jawaban:

Knowledge yang penting bagi perusahaan diantarnya:

–                     Knowedge berupa Strategi perusahaan dengan menggunakan IT untuk membantu pelanggan mengambil keuntungan dari pasar internasional. Untuk bersaing pada basis global, komponen kunci fisik infrastruktur harus berada di tempat untuk menghubungkan GDP dunia, serta pengelolaan dan pemanfaatan aliran informasi, yang berkaitan dengan pengiriman fisik yaitu, berupa kendali atas pergerakan barang.

  1. Tahun 1980-an, FedEx memberi jauh lebih dari 100.000 set PC sarat dengan FedEx perangkat lunak, yang dirancang untuk menghubungkan pelanggan dan login ke FedEx pemesanan dan pelacakan system
  2. FedEx juga yang pertama untuk mengeluarkan scanner genggam kepada pengemudi yang diberitahu pelanggan ketika paket dijemput atau disampaikan
  3. FedEx menjadi pertama perusahaan transportasi besar untuk memulai sebuah situs web yang termasuk pelacakan dan pelacakan kemampuan. Internet akan mengubah cara bisnis untuk beroperasi dan cara orang akan berinteraksi.

–                     Knowledge berupa Strategi bisnis berupa penguncian pelanggan dengan tingkat belum pernah terjadi sebelumnya integrasi teknologi yang telah dimiliki perusahaan. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik.

  1. Meskipun teknologi merupakan faktor utama dalam perancangan cerdas perusahaan, pelayanan pelanggan dengan call centre sangat diperlukan, perusahaan FedEx juga mengambil langkah-langkah besar untuk mempertimbangkan faktor-faktor tak berwujud yang dapat mempengaruhi tingkat layanan, seperti kepuasan kerja agen. Untuk meningkatkan kualitas hidup untuk beberapa senior perusahaan, atau lebih berpengalaman panggilan kepada agen, perusahaan menerapkan program baru yang memungkinkan agen bekerja dari rumah.
  2. Agent ini terhubung ke sistem pusat panggilan perusahaan melalui data dan suara perumahan jaringan. Program ini memiliki dampak positif yang mengejutkan di tingkat pelayanan kami secara keseluruhan dan menghasilkan kepuasan juga kepada agen. Program ini juga memungkinkan FedEx untuk kembali rute panggilan off-situs,  dampak tak terduga operasi di pusat-pusat panggilan utama kami.
  3. Perusahaan mendapatkan bukti bahwa fokus pada call centre berupa investasi strategis secara dramatis dapat mempercepat resolusi pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang mendorong orang lain dalam industri jasa untuk bekerja dengan tim pusat panggilan mereka dan di luar vendor untuk melaksanakan lebih cerdas, yaitu call centre berguna untuk pelayanan pelanggan.

–         Knowledge tentang Manajemen logistik pelanggan

  1. Tahun 1974, FedEx memulai operasi logistik dengan Bank Parts.
  2. FedEx membangun sebuah gudang kecil pada akhir dari fasilitas pemilahan di Memphis. Ini adalah usaha pertama FedEx di multipleclient dalam pergudangan.
  3. Pelanggan akan menelepon dan memerintahkan pengiriman bagian dan urutan
    akan mengambil pada hari yang sama. Itu juga FedEx pertama layanan nilai tambah di luar transportasi dasar. Dari sana, sisi logistik bola salju bisnis
    Selama tiga dekade berikutnya, FedEx pertumbuhan bisnis transportasi
    disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal yang FedEx cepat untuk memanfaatkan. Ini termasuk:

• Pemerintah deregulasi industri penerbangan, yang mengizinkan pendaratan
pesawat angkut yang lebih besar, sehingga mengurangi biaya operasional untuk FedEx.

• Deregulasi dari industri angkutan, yang memungkinkan untuk mendirikan FedEx sistem angkutan truk daerah untuk biaya yang lebih rendah lebih lanjut pada perjalanan jarak pendek.

• Perdagangan deregulasi di Asia Pasifik, yang membuka pasar baru untuk FedEx. Memperluas global menjadi prioritas bagi FedEx.

• Teknologi aplikasi terobosan dan inovasi dipromosikan signifikan
kemajuan untuk pelanggan memesan, paket proses pelacakan dan pemantauan.
• Rising inflasi dan persaingan global menimbulkan tekanan yang lebih besar pada usaha untuk meminimalkan biaya operasi, termasuk pelaksanaan justin –
waktu inventarisasi sistem manajemen, dll Hal ini juga membuat tuntutan untuk kecepatan dan ketepatan dalam segala aspek bisnis.

–                     Knowledge Manajemen Sumber Daya Manusia bertujuan untuk menarik, mengembangkan, memotivasi dan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi yang menambah organisasi keuntungan kompetitif. Manajemen Sumber Daya Manusia sekarang dianggap sebagai mitra strategis dari manajemen perusahaan. Kebijakan dan strategi departemen Human Resources Management harus diselaraskan dengan perusahaan dalam rangka mencapai keuntungan pada pasar global.

Strategic HRM bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan cara sumber daya manusia (tenaga kerja) dikelola. Perubahan dalam lingkungan eksternal bisnis selama bertahun-tahun yang telah difokuskan pada pentingnya sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi dan tujuan.

FedEx Express menghargai karyawan dan percaya bahwa yang karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan kepuasan tenaga kerja sangat penting dalam menyediakan layanan berkualitas. Perusahaan yakin, bahwa karyawan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. FedEx Express merekrut karyawan berbakat, terampil dan termotivasi sehingga membedakan FedEx dari pesaing mereka. Perusahaan membuat strategi Manajemen Sumber Daya Manusia secara khusus agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Perusahaan mempromosikan sebuah lingkungan kerja yang dibangun di atas “Orang-Service-Laba” prinsip. HR kebijakan dan praktik di FedEx Express dirancang untuk memusatkan perhatian pada kesejahteraan tenaga kerja dengan memberikan kesempatan yang sama, kompetitif gaji dan tunjangan, pelatihan dan pengembangan karir program, program-program pelatihan yang efektif dan lain-lain. Angkatan kerja merupakan sumber keunggulan kompetitif bagi FedEx Express.

–         FedEx percaya bahwa investasi waktu dan uang ke dalam strategi dan teknologi yang membantu perusahaan lebih efisien menanggapi pelanggan bertanya sehingga memiliki dampak positif pada keberhasilan jangka panjang perusahaan.

 

Ref:

 http://ivythesis.typepad.com/term_paper_topics/2009/09/competitive-advantage-through-human-resource-management-.html

http://www.corp.att.com/canada/cstories/fedex.html

 

Dasar menentukan hal tersebut sebagai knowledge yang penting.

–         Dapat mempengaruhi keberhasilan dan juga kemajuan dari sebuah organisasi atau perusahanaan. Dan dapat dikatakan sebagai petunjuk dalam penentuan arah kebijaksanaan yang akan diambil organisasi atau perusahaan.

–         Memiliki dampak yang besar terhadap organisasi atau perusahaan

–         Pengatur langkah-langkah yang akan dan harus diambil sebuah organisasi atau perusahaan dalam mengembangkan organisasi atau perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain serta dapat masuk dalam persaingan pasar global.

 

  1. Apakah ada aspek pengaruh lintas budaya di perusahaan dan bagaiman dengan transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya.

Jawaban:

Jelas ada dimana perusahaan Fedex merupakan perusahaan yang memasuki pasar internasional dan ingin mengembangkannya secara global maka sudah barang tentu berpengaruh terhadap aspek lintas budaya yang akan dilakukan perusahaan. Baik secara secara internal maupun external perusahaan. Dengan mengembangkan cabangnya di berbagai negara serta perdagangan pasar internasional.

 

Cara transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya dengan:

–                     Organisasi atau perusahaan harus memiliki pemahaman knowledge dalam konteks budaya yang ada, agar tidak kehilangan esensinya pada waktu disebarluaskan ke dalam lingkungan budaya yang berbeda.

–                     McFarley berpendapat bahwa knowledge selalu berubah ketika dia berpindah tempat. Dalam perjalanannya knowledge itu selalu mengalami penerjemahan, tidak dapat berpindah secara linier saja. Oleh sebab itu materi knowledge dan hubungan antar ruang menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam konteks perjalanan knowledge. Hubungan antar ruang menjadi hal yang penting dalam perjalanan knowledge, sebab pertemuan antar ruang yang berbeda memerlukan penyelarasan antara kompetensi dan pengalaman individu-individu dalam ruang tersebut selama proses belajar. Belajar, menurut McFarley, berlangsung dalam konteks dekat dan jauh dalam ekologi spasial yang kompleks (2006:301).

–                     Oleh karena itu dalam lintas budaya ini, McFarley melihat pentingnya fokus pada pemahaman terhadap pengetahuan orang lokal, politik lokal serta geografi sebagai hal utama. Bukan berarti hal itu menempatkan pengetahuan lokal sebagai sesuatu yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan pengetahuan orang luar, tetapi pendekatan tersebut melibatkan negosiasi dari berbagai situasi berbeda dari pengetahuan, seperti pengetahuan lokal, posisi negara pemberi bantuan donor atau negara yang terlibat dalam issue tersebut, dan lain-lainnya (2006:301).

–                     Kemampuan untuk melihat perbedaan tentang knowledge antar dua budaya, serta kemampuan untuk melakukan sinergi yang menggabungkan kekuatan dari masing-masing budaya tersebut, melibatkan kemampuan untuk melihat cara berpikir yang berbeda dari yang biasa kita lakukan. Peter Senge menyebutnya sebagai kemampuan untuk melakukan shifting mind atau metanoia. Kemampuan tersebut sangat diperlukan dalam proses belajar seseorang, agar dapat menerima ide-ide baru. Dalam hal ini menurut Peter Senge arti belajar itu sendiri seharusnya meliputi perubahan yang fundamental atau pergerakan dari sebuah pikiran. Apabila hal tersebut dilakukan maka melalui belajar seseorang bisa dikatakan mencipta ulang dirinya sendiri, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dia lakukan (1994:13-14).  Oleh sebab itu kapasitas dia untuk membuat sesuatu yang baru menjadi lebih besar.

–                     Kapasitas seseorang bertambah karena dia dapat mengubah cara pandang dan hubungannya dengan dunia.  Cara pandang dan hubungan tersebut, menurut Peter Senge, didasarkan pada asumsi yang sangat mendasar, general atau berupa gambar atau image yang mempengaruhi pemahaman kita tentang dunia dan bagaimana kita bertindak atau yang disebut sebagai mental model (1994:8). Sehingga kapasitas seseorang bertambah karena belajar, disebabkan karena keberhasilannya untuk keluar dari mental model lama, ke mental model baru.

–                     Hal terakhir yang perlu dikemukakan adalah kompetensi yang diperlukan bagi orang-orang yang terlibat dalam proses knowledge sharing lintas budaya ini. Menurut Kayes, dkk. (2005:582) ada beberapa kompetensi yang diperlukan oleh seseorang dalam melakukan knowledge sharing tersebut, yaitu:

1.      Valuing different cultures.

–                     Kemampuan untuk memahami kompleksitas norma budaya dan bagaimana hal tersebut memberi kontribusi bagi terciptanya pengetahuan baru.

2.      Building relationship within the host cultures.

–                      Dengan membangun hubungan dengan orang-orang lokal akan memungkinkan proses penciptaan pengetahuan baru.

3.      Listening and observing

–                      Kemampuan mendengarkan dan mengamati akan membuat orang memahami budaya lokal dan praktek-praktek yang ada untuk mengerti rasional di belakang praktek tersebut.

4.      Coping with ambiguity

–                     Kemampuan untuk melihat permasalahan bukan sebagai sesuatu yang menyebabkan kebingungan tetapi hanya menganggap sebagai sesuatu hal baru yang perlu dipelajari.

5.      Translating complex ideas

–                     Kemampuan untuk menjelaskan ide yang kompleks dalam bahasa dan makna local.

6.      Taking action

–                     Kemampuan untuk bertindak dan membuat keputusan dan bertindak.

7.      Managing others

–                      Kemampuan untuk mengorganisasikan staf local dan expatriate serta mengatasi konflik di antara mereka

 

Ref:

http://komunitaskm.multiply.com/journal/item/13

 

Cara yang digunakan FedEx dalam hal transfer knowledge lintas budaya ini dilakukan atau diatasi permasalahannya  dengan:

–                     Tahun 1994-1997 FedEx mulai melakukan pelayanan berbasis internet, Hal ini membutuhkan penyesuaian di setiap cabangnya, terutama area-area yang pada masih belum benar-benar merasakan internet secara luas dan merata

–                     Perusahaan FedEx juga memutuskan untuk mengembangkan sistem global untuk implementasi di seluruh dunia, dengan fungsi-fungsi seperti berbagai mata uang dan beberapa bahasa.

–                     Dengan adanya layanan pengiriman semalan, FedEx sadar akan perbedaan budaya dan regional di setiap cabangnya, terutama dalam hal waktu. Jadi kalau di Eropa sekarang siang, tetapi di indonesia sekarang malam. Maka untuk mengatasi kebutuhan konsumen yg seperti itu, FedEx memberikan layanan pengiriman semalam

Posted in Knowledge Management | 1 Comment

Knowledge Management[Team2,Part 1]

 

1)                  Background perusahaan (termasuk visi dan misi) dan pembahasan kasus atau dasar cerita secara umum.

–                     FedEx berawal dari sebuah perusahaan industri transportasi ekspres. Kemudian mengembangkan bisnisnya dan menjadi perusahaan pelopor industri transportasi ekspres dan logistik. FedEx berubah dari sebuah perusahaan pengiriman ekspres menjadi sebuah perusahaan logistic global dan perusahaan pengelola rantai pemasok (supply- chain management).
Dalam perkembangannya, FedEx selain melakukan investasi yg besar dalam IT, FedEx juga melakukan reorganisasi struktur organisasi, reorganisasi operasi internal, dan menarik pelanggan dengan value-added yg diberikan melalui integrasi IT nya dengan harapan mempermudah FedEx melakukan bisnis dengan seluruh keluarga FedEx .

–                     FedEx beroperasi dibawah sebuah perusahaan bernama Federal Express, dimana perusahaan ini memiliki visi dan misi menciptakan suatu e-business dan operasi logistik dimana para costumernya dapat melakukan pengiriman barang, pengecekan barang dan lain sebagainya dalam satu waktu. Selain itu, menyediakan market business to business,bekerjasama dengan perusahan lokal dan international yang menyediakan layanan transportasi pada berbagai bisnis, memperluas pasar nasional dan international dalam mencari keuntungan dari pasar baru dan untk  mendapatkan sumber daya yang murah.

–                     Di dalam menjalankan perusahaannya FedEx selalu membuat strategi-startegi bisnis baru untuk mengunci pelanggannya. FedEx rela mengeluarkan banyak biaya awal untuk pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi yang bertujuan untuk jangka panjang berupa memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Tindakan yang dilakukan perusahaan merupakan  solusi yang tepat untuk perusahaan yang lintas sinergi. Pengembangan infrastruktur informasi dan logistik yang tepat untuk  menciptakan solusi e-bisnis terbaik untuk pelanggannya.

 

2)                  Bagaimana keadaan dan peran perusahaan di ekonomi global?

–                     FedEx menjadi sebuah perusahaan Supply Chain Management bagi perusahaan lainnya secara global.

–                     FedEx menjadi perusahaan pelopor industri transportasi ekspres dan logistik.

–                     FedEx memiliki potensi sebagai perusahaan pelopor dalam perdagangan melalui internet. Strategi perusahaan adalah menggunakan IT untuk membantu pelanggan mengambil keuntungan dari pasar internasional.

–                     Harus memiliki strategi-stategi bisnis yang dapat dihandalkan, prediksi bisnis yang tepat dalam menghadapi ekonomi global.

–                     Peran perusahaan dengan memanfaatan fasilitas teknologi informasi dengan maksimal, yang berupa internet, e-commerce, e-bisnis, e-tailing dan sebagainya serta pendokumentasian yang baik dengan menyediakan library digital mempermudah dalam share maupun penyerapan knowledge dengan membuat Knowledge Management perusahaan. Yang pada akhirnya berdampak langsung dengan perkembangan ekonomi global.

–                     keadaan dan peran perusahaan terhadap ekonomi global dengan memperbaiki serta meningkatkan produktivitas di perusahaan dan memberikan solusi-solusi yang tepat serta pemikiran-pemikiran yang jauh kedepan. Teknologi Informasi dan Knowledge Management menjadi satua kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sehingga menghasilkan strategi-strategi bisnis baru.

–                     pemanfaatan fasilitas berupa pesawat milik sendiri dengan maksimal, dimana perusahaan lain lebih cenderung untuk melakukan kerjasa sama dengan pihak jasa penerbangan lain. Akan tetapi hal itu justru menguntungkan FedEx karena memiliki daya muat yg lebih besar dan tidak perlu membooking ruang untuk paketnya. Dan pada akhirnya menjadikan perusahan memiliki daya saing yang tinggi dalam menghadapi ekonomi global.

3)                  Fitur apa yang sudah atau seharusnya sudah digunakan dalam hal dukungan teknologi dan implementasi Knowledge management?

–  Pendokumentasian data yang berupa library digital.

–  Fasilitas Web Internet dan Pertukaran data elektronik (EDI).

– E-commerce, E-bisnis, E-tailing, barcoding scanner genggam pada paket yang akan dikirim.

–  Pengembangan strategi bisnis berupa sistem operasi 24 jam

Posted in Knowledge Management | Tagged | Leave a comment

Selamat Datang ke Orde Baru Dunia Pemasaran

Selamat Datang ke Orde Baru Dunia Pemasaran

Di tengah seiring perjalanan waktu, dunia terus berubah dan pemasaran juga tentunya ikut berubah, dan begitu juga sebaliknya langkah pemasaran yang dilakukan oleh pemasar-pemasar yang visioner juga mengubah dunia. Sebut saja Mark Zuckeberg yang mengubah dunia lewat Facebook, Jawed Karim, Chad Hurley and Steve Chen mengubah dunia lewat YouTube, Jimmy Wales dan Larry Sanger mengubah dunia lewat Wikipedia, dan banyak lagi technopreneur lain.

Sejak Tim O’Reilly, seorang pakar teknologi internet, memproklamasikan lahirnya Web 2.0 pada saat membuat O’Reilly Media Web 2.0 Conference di tahun 2004, kita seperti hidup di dunia yang lain. Generasi baru internet ini memungkinkan kita untuk berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi satu sama lain.

Kekuatan Web 2.0 yang menelurkan berbagai produk Social Networking menjadi kian menggila. Situs-situs seperti Facebook, YouTube, MySpace, Flickr, Wikipedia, dan lain sebagainya kian digandrungi para netizen, yang melihat bahwa internet yang sesungguhnya adalah yang begini, yang lebih cool, lebih interaktif, lebih partisipatif, dan lebih sosial.

Dengan kekuatan baru yang ditawarkan oleh kecanggihan generasi baru Internet ini, berbagai kalangan sudah melihat bahwa perubahan besar sedang terjadi. Thomas Friedman, kolumnis dari New York Times, mencetuskan tesisnya mengenai “The World is Flat” di mana ia berkata bahwa kemajuan teknologi berbasis Internet akan mampu mentransformasikan dan membebaskan individu, membebaskan potensinya, membebaskan kreativitasnya, dan membebaskan kabapibilitasnya. Dengan teknologi tersebut, umat manusia, siapa saja, di mana saja, kapan saja, bisa bersaing di tingkat global, asalkan terhubung ke Internet.

Thomas Friedman tidak sendirian ketika mengatakan bahwa arus besar sedang terjadi dan dunia tengah berubah total. Karena pemikirannya disambut secara eksplisit maupun implisit oleh beberapa pemerhati lain.

Chris Andersen sebelumnya juga sudah mengungkap hal yang kurang lebih sama pada artikel editorialnya di majalah Wired ketika mengemukakan untuk pertama kalinya mengenai ‘Long Tail’, sebuah fenomena di mana dominasi pemain besar akan runtuh digantikan oleh jutaan pemain kecil yang mendominasi 80 persen pasar. Di tengah terjadinya peralihan dari korporasi ke individu, dengan adanya Internet Web 2.0, siapapun bisa jadi produsen, siapapun bisa jadi distributor, siapapun bisa jadi promoter, maka tak heran kalau majalah Time memberikan penghargaan Person of the Year pada tahun 2006 lalu kepada Anda (Ya, Anda semua), yang termasuk 5 miliar umat manusia yang mengontrol dunia.

Setidaknya setelah Web 2.0 merebak dan menjadi sebuah hype yang mengglobal, dan juga tesis Thomas Friedman mengenai “The World is Flat” yang menjadi percakapan di mana-mana, kalangan media juga menyambutnya dengan mengatakan bahwa arus besar sedang terjadi dan dunia tengah mengalami perubahan yang sangat dasyhat.

Majalah Business Week, contohnya, memberikan berbagai laporannya tentang bagaimana efek teknologi internet di era Web 2.0, mulai dari praktek kolaborasi masal yang ditawarkan oleh kekuatan teknologi Web 2.0, dunia blogosphere yang akan merubah cara kita melakukan bisnis dan pemasaran, dan juga fenomena social media secara keseluruhan.

Seiring dengan masuknya kita ke dalam awal abad-21 ini, dunia teknologi semakin memberikan interaksi, partisipasi, dan peluang untuk berkolaborasi, sehingga membawa kita untuk melakukan praktek pemasaran yang bertumpu pada jejaring yang saling ter-CONNECT!

Kecanggihan internet sangat dimanfaatkan oleh banyak kalangan untuk melakukan konkesi ke berbagai jaringan.  Banyaknya situs-situ  yang bermnculan seperti Facebook, YouTube, MySpace, Flickr, Wikipedia akan mempermudah dalam  shere pengetahuan.  Manfaat dari situs-situs yang ada ialah bisa melakukan shere pengetahaun yang akan bermanfaat bagi khalayak ramai khususnya bagi pengguna internet.

Bahkan dengan kemajuan internet, banyak praktek pemasaran prodak dilakukan lewat media internet.

 

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/09/10164560/selamat.datang.ke.orde.baru.dunia.pemasaran.

Posted in Case of Knowledge Management | Leave a comment

Dunia Dalam Genggaman

Tidak selamanya perkembangan teknologi menghasilkan gedung yang semakin tinggi ataupun mahakarya fisik lainnya yang berukuran semakin besar. Bisa jadi, kemajuan paling luar biasa yang kita rasakan saat ini justru ketika teknologi menjadikan berbagai piranti kehidupan menjadi semakin kecil.
Konvergensi teknologi memang telah menjadikan berbagai perangkat elektronik melebur hingga hanya tinggal sebesar genggaman telapan tangan. Tak heran, Telkom pun mendeklarasikan bahwa saat ini dunia telah bisa berada di dalam genggaman kita (The World in Your Hand).
Dalam artikel sebelumnya kami telah menyinggung bagaimana pemanfaatan mobile connector secara offline. Sedangkan tulisan yang sedang Anda baca ini adalah tentang sisi satunya lagi, dunia online.
Dalam menyusun produk atau layanan dengan memanfaatkan mobile connector, terutama yang bersifat online, ada 4 hal yang harus diperhatikan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Tomi T. Ahonen dalam buku “m-Profits”.
Jika produk atau service kita bisa memiliki satu saja dari 4 atribut ini, maka ini akan menjadi sebuah penawaran yang “layak dilirik” oleh para pelanggan yang semakin mobile. Semakin banyak atribut ini diadopsi, semakin besar pula potensi kesuksesannya.
Untuk memudahkan kita dalam mengingatnya, 4 atribut tersebut sengaja disingkat dalam sebuah akronim: PAIR, kepanjangan dari Personal, Available, Immediate, dan Real Time.
Personal berarti informasi atau service yang diberikan memang sesuatu yang unik bagi pelanggan tertentu, bukan sekedar penawaran massal yang dikirim ke semua orang, yang akhirnya berakhir “tragis” dengan di-delete atau ditolak karena hanya dianggap sebagai spam.
Ya, karena di era yang semakin connected seperti saat ini, pelanggan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menentukan pilihan: akankah mereka meng-confirm atau justru meng-ignore suatu penawaran. Masih ingatkan saat kami membahas bergesernya strategi targeting ke confirmation?
Untuk bisa memberikan personalized service/information, syarat pertamanya adalah perusahaan harus benar-benar memahami karakter pelanggannya. Semakin kita mengenal mereka, semakin personalized produk atau service yang bisa kita tawarkan. Sebagai contoh, jika seorang pelanggan menyenangi dunia olahraga, maka informasi, layanan, atau produk seputar olahraga menjadi sesuatu yang akan mudah diterimanya. Apalagi jika kita bisa tahu cabang olahraga apa yang digemarinya, maka kita bisa menawarkan service/produk/informasi yang semakin personalized.
Jika mereka penggemar golf, maka informasi tentang harga-harga peralatan golf, diskon, cuaca, hingga jadwal turnamen akan menjadi sesuatu yang nampaknya tidak akan mereka ignore.
Atribut kedua adalah Available, artinya service atau produk yang Anda tawarkan haruslah sesuatu yang bisa diakses oleh pelanggan melalui mobile device mereka. Ini adalah syarat mendasar untuk menjadikan produk serta layanan kita menjadi sesuatu yang bisa langsung berada di dalam genggaman tangan.
Mobile device memang telah dimanfaatkan oleh berbagai produsen sebagai sarana yang mempermudah pelanggan untuk melakukan pembelian, transaksi pembayaran, hingga mendapatkan layanan purna jual. Semua serba online hanya dengan beberapa kali pencetan tombol, sebuah kemudahan yang tentu akan sangat diapresiasi pelanggan.
Atribut ketiga adalah Immediate. Artinya informasi atau service yang diberikan bisa diterima oleh pelanggan dalam bentuk dan waktu yang tepat. Ini adalah tentang what dan when. Jenis informasi yang tepat (what) bisa saja akan menjadi tidak relevan jika diberikan dalam waktu yang salah (when).
Ada contoh unik yang dilakukan oleh sebuah produsen susu bayi di luar sana. Melalui websitenya mereka menawarkan keanggotaan gratis kepada ibu-ibu muda yang menjadi pelanggannya. Setelah melakukan registrasi online dengan menginput data-data seputar biodata anaknya, para ibu ini secara kontinyu akan mendapatkan informasi produk dan kesehatan sesuai dengan usia sang anak. Misalnya saat usia anak memasuki 3 bulan, maka produsen susu tadi akan mengirimkan informasi tentang tips-tips perawatan pada usia ini berikut produk yang sesuai (tentu yang ditawarkan adalah produk buatan mereka). Hasilnya, selain meningkatkan loyalitas pelanggan, produsen tadi juga bisa melakukan cross serta up-selling.
Atribut terakhir adalah Real Time. Artinya service atau informasi yang ditawarkan adalah versi terbaru yang paling up date.
Dengan fasilitas seperti video streaming, sekarang informasi-informasi bisa mengalir secara real time tidak hanya dalam bentuk angka dan tulisan, tapi juga gambar bergerak. Mobilitas pelanggan yang semakin cepat menjadikan mereka menuntut informasi yang juga semakin up date.
Keempat atribut PAIR yang telah disebutkan di atas akan menjadikan value proposition yang kita tawarkan memiliki nilai lebih bagi pelanggan. Pelanggan yang semakin mobile akan menuntut produk serta service yang mampu menjawab tantangan mobilitas mereka.
Dan melalui teknologi online yang terintegrasi dengan mobile device, menjadikan dunia dalam genggaman pelanggan bukan lagi suatu impian

Proses penawaran produk terdiri dari empat atribut yaitu Personal, Available, Immediate, dan Real Time atau cukup disingkat dengan PAIR. Dimana setiap atribut mempuyai peran yang berbeda-beda yang bisa membuat pelanggan menjadi lebih mudah baik dalam proses pencarian informasi barang yang dicari atau pun kemudahan-kemudahan lain yang didapat dari fasilitas yang telah diberikan
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/11/17/09053198/dunia.dalam.genggaman

Posted in Case of Knowledge Management | Leave a comment

Transaksi “Online” Terus Melonjak

Penetrasi internet yang begitu cepat membuat transaksi melalui online akan meningkat tajam. Visa memprediksi, 2012 mendatang jumlah transaksi online akan mencapai 183,9 juta dollar atau naik tiga kali dalam jumlah transaksi online 2008.

Country Manager Visa Indonesia Ellyana C Fuad mengatakan, kenaikan transaksi ini disebabkan tajamnya kenaikan belanja online di Asia Pasifik. “Infrastruktur yang memadai di negara-negara Asia Pasifik membuat masyarakat makin banyak menggunakan fasilitas penjualan online,” ujarnya Rabu (16/12/2009).

Selain itu, lanjut Ellyana, kenaikan ini juga disebabkan karena semakin mudahnya orang bertransaksi untuk membeli barang-barang di luar negeri. “Orang hanya butuh waktu 7 detik untuk melaksanakan transaksi di online,” tambahnya.
Survei Visa menunjukkan, hampir sembilan dari sepuluh (89 persen) orang yang berpartisipasi dalam Visa eCommerce Consumer Monitor mengatakan, mereka telah berbelanja online dalam 12 bulan terakhir.
Sekadar catatan, sepanjang tahun 2008 ada 1,57 miliar orang yang bertransaksi di internet, di mana 650 juta transaksi dari Asia Pasifik. Saat ini Visa telah melakukan kerja sama dengan 17 bank di Indonesia untuk transaksi online.

Kenaikan transaksi dengan online membuat Visa melakukan kerjasama dengan 17 bank yang ada di Indonesia, hal ini dilakukan untuk memperluas kemudahan dari setiap pengguna Visa. Proses kerjasama akan sangat menguntungkan berbagai pihak, terutama pengguna Visa. Transfer pengetahuan dari bentuk kerjasama akan menghasilkan terobosan-terobosan baru bagi perkembangan proses transaksi secara online
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/12/17/09142826/transaksi.online.terus.melonjak

Posted in Case of Knowledge Management | Leave a comment

Microsoft dan Yahoo Beraliansi

Microsoft Corp dan Yahoo Inc telah menandatangani rencana kerjasama dalam hal internet search menyaingi Google Inc.

Langkah kerjasama ini diumumkan Jumat (4/12) dimana syarat-syarat awal kesepakatan telah diumumkan pada akhir Juli lalu. Kontrak 10-tahun telah ditandatangani akhir Oktober lalu, namun Microsoft dan Yahoo menunda kerjasama ini karena belum ada beberapa poin yang belum disepakati.

Regulator pemerintah AS masih harus menyetujui kemitraan yang diusulkan sebelum Microsoft dan Yahoo dapat mulai bekerja bersama-sama.

Kedua perusahaan percaya mereka akan semakin maju awal tahun depan. Jika regulator memberikan izin, Microsoft berharap dapat memulai kerjasama dengan ‘mesin pencari’ Yahoo di Amerika Serikat pada pertengahan tahun depan.

Microsoft dan Yahoo berpartner bersama setelah melewati masa penjajakan panjang. Bulan Mei 2008, Microsoft sudah siap untuk membeli Yahoo
secara keseluruhan sebesar $ 47.5 milyar, atau $ 33 per saham. Yahoo saham ditutup Jumat (4/12) pada $ 15,19, naik 8 sen.

Microsoft, berbasis di Redmond, Washington, kembali ke meja perundingan karena menganggap Yahoo menawarkan kesempatan terbaik
untuk melemahkan dominasi Google Internet search.

Mesin pencari yahoo (yahoo internet search) adalah yang kedua paling populer sementara Microsoft peringkat ketiga.

Bahkan jika mereka diizinkan untuk menggabungkan kekuatan, Microsoft dan Yahoo masih akan memproses setengah karena banyak permintaan pencarian seperti Google melakukan.

Yahoo, yang berbasis di Sunnyvale, California, berharap dapat meningkatkan keuntungan dan menaikkan harga saham dengan mengandalkan pada Microsoft untuk menangani sebagian besar dari teknologi pencarian (search). Kemitraan akan memberikan Yahoo 88 persen dari pendapatan yang dihasilkan dari iklan, di samping hasil ‘pencarian’ di situs Web-nya sementara perusahaan memungkinkan untuk
mengurangi pengeluaran uang untuk teknolognya.(AP/OL-01)

Bentuk kerjasama yang dilakukan Microsoft Corp dan Yahoo Inc  dalam persaingan diera globalisasi. Bentuk kerjasama ini tentu akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit, dan tentunya ke dua perusahaan teersebut akan melakukan transfer knowledge untuk menjadikan perusahaan tersebut menjadi lebih baik. Proses transfer knowledge ada 5 type diantaranya:

Bentuk kerjasama yang dilakukan Microsoft Corp dan Yahoo Inc  dalam persaingan diera globalisasi. Bentuk kerjasama ini tentu akan menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit, dan tentunya ke dua perusahaan teersebut akan melakukan transfer knowledge untuk menjadikan perusahaan tersebut menjadi lebih baik. Proses transfer knowledge ada 5 type diantaranya:

Serial knowledge

Knowledge atau cara yang didapatkan suatu team dalam mengerjakan tugas tertentu dalamkondisi tertentu di tranfer atau digunakan pada waktu lain dalam mengerjakan tugas yang sama dalam kondisi berbeda.

Near transfer

Suatu eksplisit knowledge (dokumentasi) yang dihasilkan oleh suatu team dari proseskegiatan dan pembelajaran untuk aktifitas yang sering dan berulang di kerjakan yang kemudian digunakan oleh team lain dalam mengerjakan aktifitas pekerjaan yang sama.

Far transfer

Suatu tacit knowledge yang didapatkan suatu team dari pengerjaan suatu pekerjaan yang tidak rutin diatur dalam sistem untuk dimungkinkan untuk digunakan oleh team lain yang mengerjakan pekerjaan serupa di bagian lain organisasi.

Strategic transfer

Serangkaian pengetahuan yang kolektif dari organisasi saling berbagi untuk digunakandalam menyelesaikan suatu pekerjaan strategic yang memang diperlukan dalam porsi waktu yang jarang tetapi sangat penting secara kritis bagi kelangsungan organisasi.

Expert transfer

Suatu team yang mendapatkan permasalahan atau pertanyaan tehnikal yang diluar batasanatau kemampuan team tersebut biasanya mencari para pakar atau ahli di aspek tersebut di dalam organisasi untuk membantu. Proses transfer knowledge diatas akan menjadikan perusahaan menjadi lebih baik.

http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/05/109809/43/7/Microsoft-dan-Yahoo-Beraliansi

Posted in Case of Knowledge Management | 1 Comment

Konektor dengan Mobilitas Tinggi

Nike iD yang telah dibahas dalam artikel kemarin dan beberapa artikel sebelumnya adalah contoh bagaimana ia mencoba untuk mengkonek dengan konsumen lewat berbagai langkah, apakah itu lewat kegiatan eksperiensial, pendekatan mobile, dan juga tentunya mensosialisasikan diri dengan masyarakat new wave, baik itu secara online dan offline.

Seperti yang telah dibahas juga sebelumnya, dalam kampanye Nike iD di Shanghai, Beijing dan Guangzhou, beberapa Billboard Nike iD di 3 kota ini dilengkapi dengan teknologi bluetooth yang secara otomatis akan mengirimkan pesan kepada pejalan kaki yang lewat di dekatnya. Isinya berupa instruksi untuk berlari ke toko Nike terdekat secepat mungkin! Sebuah stopwatch virtual secara otomatis akan muncul begitu pejalan kaki menerima pesan, dan akan berhenti secara otomatis begitu mereka sampai di toko sepatu Nike.

Setiap hari toko sepatu itu akan memberikan sepasang sepatu gratis pada pelari tercepat. Dan hari berikutnya, foto sang juara sudah nampang di layar billboard.
Kampanye di tiga kota tadi berlangsung selama 3 minggu. Tercatat ada 250.000 pesan terkirim via bluetooth, 15.000 peserta ikut berpartisipasi, dan 63 pasang sepatu Nike diberikan sebagai hadiah.

Dunia New Wave adalah dunia online dan offline, di mana pemasar mencoba mengkonek diri secara eksperiensial, mobile, dan sosial. Tentunya segala langkah pemasarannya dilakukan lewat prinsip dasar 12C yang telah kami bahas sebelumnya, mulai dari C yang pertama yaitu communitization sampai collaboration.

Apa yang dilakukan Nike lewat Nike+ nya bisa dibilang adalah satu contoh bagaimana ia masuk ke komunitas sekaligus berkolaborasi. Dalam hal ini ia melakukannya dengan masuk ke komunitas pengguna iPod dan berkolaborasi dengan Apple. Tidak hanya itu ia mencoba mengkonek diri dengan konsumennya secara eksperiensial, mobile dan sosial pula. Sebuah contoh New Wave. Bagaimana ceritanya?

Seiring dengan perubahan yang ada pada teknologi dan gaya hidup, kebutuhan akan produk yang dapat mengakomodasi individu yang mobile dan aktif semakin meningkat. Salah satu yang dikembangkan oleh Nike adalah Nike+. Sebuah produk inovasi atas kolaborasinya dengan Apple. Nike+ diciptakan untuk tetap terhubung dengan runners yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik dikala berolah raga ataupun ketika mereka sedang beraktifitas menuju suatu tempat.

Ini adalah sebuah bukti dari kerja keras Nike dalam mengamati kebiasaan Nike runners dan usahanya dalam memenuhi kebutuhan mereka akan produk yang dapat digunakan dalam keadaan on the move. Secara tidak langsung, Nike ingin terus memiliki ikatan dengan penggunanya dan menciptakan alat yang dapat merealisasikan hal tersebut.

Nike+ adalah sebuah sepatu yang didesain dengan kantung khusus dibawah bagian dalam solnya. Hal ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan sensor—iPod Sport Kit. Sensor ini akan terhubung dengan produk Apple yang digunakan oleh si pengguna Nike+. Produk dari Apple yang dapat digunakan pun cukup flesibel, penguna Nike+ dapat memilih beberapa produk Apple yang terdiri dari iPod nano, iPod touch, atau iPhone 3GS untuk dihubungkan dengan sensor mereka. Ketika pengguna tersebut dalam keadaan mobile, sensor tersebut akan bekerja dan mengirimkan data ke produk Apple yang terhubung.

Canggihnya, selama pengguna Nike+ sedang mobile, mereka dapat terus dimanjakan dengan musik yang sesekali mendapat update dalam bentuk laporan. Laporan tersebut adalah Informasi seperti lamanya aktifitas, jarak yang ditempuh, pedometer (jumlah langkah), dan kalori yang telah terbuang. Nike runners juga dapat melihat informasi lebih detil dengan melihat layar iPod ataupun iPhone.

Nike+ mendulang kesuksesan dan menjadi suatu trend baru diantara para runners, sport enthusiasts dan komunitas mobile. Melihat kebiasaan penggunanya yang mobile dan juga kompetitif, Nike tidak berhenti berinovasi. Nike mengembangkan manfaat produk tersebut melalui sebuah platform online www.nikeplus.com yang dapat diakses dimana saja.

Website tersebut memperbolehkan sesama penggunanya yang mobile terhubung sekalipun mereka tersebar diseluruh dunia. Mereka dapat bertemu dengan sesama Nike+, mengunggah (upload) dan membagi riwayat rekaman latihan dan pencapaian mereka. Hal ini pun berkembang menjadi sebuah kompetisi diantara para pengguna Nike+. Kesempatan ini dipergunakan Nike dalam menambah produk lini Nike+ dengan hadirnya Nike+ Sportband. Nike mulai merintis pembentukan komunitas mobile Nike dan mempersiapkan Nike+ sebagai klub (online dan offline) runners terbesar didunia.

Secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan runners akan access, entertainment, sport, dan mobility, Nike telah membuat sebuah produk dan layanan yang lengkap. Nike+ merupakan bentuk inovasi Nike dalam memberikan beragam fasilitas mobile yang menunjang hubungan Nike dengan runners dan juga antara para runners yang tersebar didunia.

Nike memliliki keunikan dalam memasarkan produknya, dengan memanfaatkan teknologi, nike berusaha untuk lebih memberikan kenyamanan kepada pelanggannya. Nike bekerja sama dengan Apple dalam pembuatan produk yang dapat dinkmati oleh pelanggannya. Kecanggihan prodak yang dihasilkan tidak lepas dari ketiga unsur atau aspek yang saling terkait / terhubung. Ketiga unsur tersebut ialah People, Process dan Technology. Dimana setiap unsure memiliki peran yang penting dalam membangaun sebuah KM.

Factor orang menjadi yang utama dalam keberhasilan sebuah CKM (didalamnya termasuk orang-orang dalam struktur organisasi, budaya, tugas dan wewenang, dll),

Process Disini adalah proses dalam memindahkan knowledge yang ada pada ‘People’ ke dalam ‘Technology’ agar bisa digunakan. Proses ini dimulai dari mengidentifikasi, membangun, menyebarkan, menggunakan, mengevaluasi hingga memelihara dan melakukan perbaikan atau perkembangan dari KM.

Teknologi merupakan faktor atau pendukung untuk membantu dalam penyebaran knowledge yang dimiliki oleh perusahaan. Fokus dalam pembangunan untuk penyebaran umumnya berbasis web agar memudahkan akses data dari platform system berbeda. Dibelakangnya ada  yang terfokus untuk melakukan kolaborasi, mengatur content maupun untuk business intelligent.

Posted in Case of Knowledge Management | Leave a comment